Anthony Robins dalam bukunya Awaren the Giant menjelaskan bahwa orang-orang sukses dan menjadi hebat justru mereka menemukan “Unlimited power” dalam keadaan tertekan dan terdesak, kehidupan yang menyusahkan, namun justru disana mereka menemukan power yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, pernahkah melihat film legendaris berjudul Forest Gump (1994), dalam salah satu scane digambarkan ketika anak laki-laki cacat berjalan dengan kedua tongkatnya, tiba-tiba datang teman-teman sebaya dari mereka lalu melemparkan batu ke wajah Forest, lalu mereka mengejar Forest, dengan keadaan terpaksa anak cacat ini berlari karena didesak oleh keadaan namun apa yang terjadi setelahnya, justru pada saat dia terdesak dan terpojok akhirnya bisa berlari dengan cepat dan melepaskan tongkat tersebut sehingga kelak ketika dirinya besar dan dewasa menjadi pelari tercepat antar benua yang menginpirasi Amerika.
Situasi di atas sejalan dengan dunia usaha (UMKM) ditengah situasi pandemi Covid 19, dalam buku One Minute Awareness (2007, Gramedia) dijelaskan bahwa setiap masalah datang satu paket dengan solusinya, artinya jika Covid 19 ini kita anggap masalah besar tentu saja ada solusi yang harus ditemukan, karena solusi tersebut bagaikan kita mengupas bawang, butuh ketekunan, kesabaran dan keyakinan bahwa yang terbaik justru ketika ada di dalamnya, solusi yang dicari justru bukan diluar diri kita namun ada dalam diri kita sendiri. Hal ini juga dikuatkan dalam konsep The7Awareness yang menguatkan bahwa “Perubahan itu bagaikan sebuah telur, ketika diketuk dari luar justru mati namun ketika diketuk dari dalam justru kehidupan baru lahir”. Bisa jadi bagi dunia UMKM adanya pandemi ini bagaikan ketukan dari luar yang membuat matinya bisnis bahkan mental, namun sebagian kecil mereka yang justru bangkit dan berubah ketika menemukan ketukan dari dalam.
Dalam buku One Minute Awareness ada rumus sukses di atas rata-rata bagi UMKM ditengah situasi Pandemi Covid 19 seperti ini, rumus itu adalah “T X I X P X K”. Jika UMKM bisa memahami dengan tepat pola dari rumus ini maka bisnis di situasi Pandemi ini akan menjadi One Minute Awareness, namun jika gagal memahami dan menerapkan rumus ini tentu saja akan menjadi One Minute Non sense dalam bisnis di situasi berat ini. Rumus pertama adalah T, ini memiliki arti adalah TEKANAN. Pernahkah Anda melihat sebuah permainan jongkat jangkit, ketika ditekan sebalah kanan, sebalah kiri akan naik, hal ini juga berlaku serupa, namun jika kita mau jujur, ada juga permainan jongkat jangkit yang justru ditekan sebelah kanan tetap saja sebelah kiri tidak naik, pertanyaanya adalah mengapa bisa tidak naik?, tentu saja jawabanya adalah karena permainan tersebut pondasinya rusak, dalam hal ini juga serupa. Jika para pembisnis dan UMKM memiliki mental yang buruk (hati yang buruk), mengambil istilah Imam Ghozali (Qolbun Maridh bahkan sampai Qolbun Mayitun), maka Pandemi ini justru membuat kita gagal mendekatkan diri kepada Tuhan dan sesama kita secara manfaat, namun bagi mereka yang “Qolbun Salimun” hatinya sehat, justru pandemi ini adalah cara terefektif, terefesien dan melahirkan kita semua menjadi manusia produktif salah satunya adalah dunia digitalisasi yang mudah diakses dalam semua sendi kehidupan seperti dunia pendidikan, agama, sosial bahkan bisnis.
Dalam menyikapi tekanan seperti ini dunia UMKM harus mentransformasi Mindset, Heartset bahkan sampai Souset. Berikut adalah Sikap baru yang terbaik dilakukan oleh UMKM yaitu:
MINDSET | HEARTSET | SOULSET
|
|
| 1.Mendekatkan diri kepada Tuhan dengan sebaik-baiknya, memiliki kebiasaan baru yang istiqomah seperti sholat malam tanpa putus. 2. Menata kehidupan keluarga lebih hangat dan tulus serta memperbaiki komunikasi dengan sesama. 3. Saatnya menjadi sosok panutan di keluarga seperti menjadi ayah yang baik atau ibu yang selalu siap. |
Dari gambar di atas maka UMKM bisa mengambil hikmah besar bahwa tekanan yang diberikan melalui Pandemi Covid 19 ini justru tanpa kita sadari sedang membuka jalan bagi pelaku usaha untuk sukses dalam segala bidang seperti keuangan, keluarga bahkan spiritual. Setelah memahami menejemen tekanan justru UMKM harus bisa mengalikan dengan rumus yang kedua yaitu I, rumus kedua ini merupakan singkatan dari IMPIAN BARU. Jika ingin sukses “post Covid 19” bagi UMKM inilah saatnya kita membuat Roadmap baru tentang bisnis dan prosesnya, seperti dalam dunia menejemen perubahan dalam bukunya Change, Rhenald Kasali menuliskan bahwa “Jika terus saja melangkah dan salah maka berbaliklah”. Hal ini menunjukan bahwa bisa jadi sebelum pandemi ada fokus bisnis yang salah, target pemasaran yang kurang tepat serta stategi bisnis dan pemasaran yang salah sehingga kita dipaksa untuk melakukan cara-cara baru untuk sukses, salah satunya adalah membuat IMPIAN BARU.
Setiap kita membuat impian baru akan melahirkan energi baru di masa depan, karena impian ini bagaikan kompas, jika pelaku UMKM telah mematikan impian dikerenakan dampak pandemi Covid 19, maka semua pintu-pintu seperti terkunci rapat sehingga akan selalu bertemu dengan masalah dan masalah, tapi bagi mereka yang memiliki IMPIAN BARU justru akan menemukan “Window of opportinity’ yang bahkan tidak pernah terbuka sebelumnya, megambil istilah The7Awareness “Jika pintu-pintu bumi terkunci rapat, justru pintu langit terbuka lebar”. Jika selama ini “Point of view” kita selalu melihat bagaimana menejemen bumi, saatnya kita terbuka dengan manajemen langit yang bisa menjadi salah satu solusi bisnis di situasi seperti ini. Untuk membuat sebuah Impian baru terkadang kita harus meninggalkan cara kerja lama dan pola pola lama yang selama ini membelenggu diri kita sehingga sulit “MOVE ON” di situasi seperti ini. Pelaku UMKM mulai berani membicarakan masa depan yang baik dan indah dengan rekan bisnisnya, bukan hanya yang dibicarakan tentang situasi Covid dan efek Covid yang mempengaruhi penghasilan dalam dunia usaha. Memilih teman yang saling mendukung , bervibrasi sama serta memiliki pandangan sama tentang masalah ini justru akan sama -sama dilewati bersama.
Rumus ketiga setelah IMPIAN adalah P, ini adalah rahasia terbesar dalam diri yang memiliki jiwa wirausaha, P sendiri singkatan dari PERCAYA DIRI, bagi pelaku UMKM ketika sudah menemukan impian baru dan cara-cara baru bahkan tim baru yang tidak terbayangkan sebelumnya, ikutilah suara hati sendiri, lakukan rumus yang namanya “I JAM SILENCE”, kita akan mudah menemukan suara hati ini yang akan menuntun bahwa apa yang baru dijalankan oleh anda bisa menjadi jalan suskes yang selama ini dicari. Ketika percaya diri ini muncul maka orang lain akan mengikutinya, seperti halnya pelaku UMKM yang tidak percaya dengan produk yang dibuatnya sendiri maka akan kesulitan melakukan penjualan. Rasa percaya diri adalah modal besar untuk bisnis besar dikemudian hari, dalam buku 21 rumus kepempinan yang ditulis oleh John Maxwell diantara rumus tersebut adalah bagaimana cara mempengaruhi lawan dan kawan, dan ajaib-nya adalah mereka yang bisa memiliki hal ini ketika bisa mempengaruhi dirinya sendiri.
Inilah waktu yang tepat untuk membuat inovasi, kreativitas tanpa batas serta menata personality masing-masing UMKM sehingga diri kita seperti cermin yang memantulkan apa yang kita lakukan. Ujungnya dari rumus One Minute Awareness adalah K, inilah yang terberat dan tersulit namun jika kita bisa menguasainya maka sukses hanyalah masalah waktu saja bagi kita semua. K adalah singkatan dari Konsistensi, dalam konsistensi didalamnya ada fokus dan kesabaran. Keduanya menjadi rumus sukses yang dalam dunia pemasaran disebut Brand, jika kita memiliki “Brand equity” maka akan melahirkan “Brand loyality”. Konsistensi menunjukan bahwa pelaku UMKM memiliki SOP yang terus dijalankan dengan kesungguhan dan menikmati setiap proses yang dilewatinya, dalam buku 21 days to be Transhuman dijelaskan bahwa sebuah konsistensi dibentuk minimal dalam 21 hari tanpa putus, coba saja pelaku UMKM melatih dan menantang diri memiliki kebiasaan baru dilakukan secara konsisten tanpa putus selama 21 hari maka akan melahirkan keajaiban rezeki di situasi pandemi seperti ini.
Dengan demikian kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada 2 kelompok UMKM menyikapi pandemi Covid 19 yang berdampak dalam bisnis mereka, pertama adalah kelompok yang menemukan One Minute Awareness, melihat bahwa inilah saatnya melakukan transformasi diri dan strategi bisnis yang baru sehingga melahirkan harapan baru dan yang kedua adalah One Minute Non Sense, kelompok UMKM yang cenderung putus asa, frustasi bahkan menyalahkan situasi dan diri sendiri sehingga tanpa disadari mendorong mereka jatuh dalam depresi. Kini semuanya kembali di tangan kita sendiri, apakah pandemi ini bisa menjadi One Minute Awareness atau justru One Minute Nonsense.