Post Page Advertisement [Top]

HeaderProgramsThe 7 Awareness

Mts N 1 Pesawaran mendapatkan motivasi terbaik bersama Motivator Nasional- Naqoy

H. Gamferi,M.Pd adalah Kepala Mts N 1 Pesawaran Lampung , beliau termasuk kepala sekolah yang  memiliki kecepatan dalam mengambil keputusan untuk menghadirkan Motivator Nasional (Coach Naqoy). Alhasil training motivasi dan kepemimpinan diadakan hari rabu, 13 November 2024 sesi kedua (13.00-16.30 Wib) yang dihadiri oleh  seluruh dewan guru dan tenaga kependidikan di MtsN1 Pesawaran. Coach Naqoy sendiri adalah Motivator yang pernah memecahkan Rekor Muri 18.000 di Istora Senayan Jakarta. Selain itu beliau adalah konsultan kepemimpinan dan SDM yang dipercaya oleh BUMN seperti Pertamina, PLN, TASPEN, Bank Mandiri dan lain-lain. 


Coach Naqoy dan Kepala Mts N 1 Pesawaran

Para guru sangat antusias dalam menyimak materi yang disampaikan oleh Coach Naqoy, sebelum materi utama acara dibuka oleh Kepala Mtsn 1 Pesawaran H.Gamferi,M.Pd , pada sambutanya disampaikan bahwa pentingnya kesempatan hari ini untuk belajar kepada Pakar Kepemimpinan dan Pendidikan berbasis kesadaran. Setelah sambutan oleh Kepala Mts N 1 Pesawaran  acara langsung disampaikan oleh Pakar Motivasi Indonesia-Coach Naqoy. Dalam motivasinya Coach Naqoy menyampaikan tentang bagaimana guru bisa memiliki bahagia tanpa syarat (Unconditional Happiness Teacher), dalam konsepnya bahwa kebahagiaan itu bukan tujuan namun kebahagiaan adalah modal awal, sehingga konsep lama adalah Kerja keras - Sukses - Bahagia. Sementara konsep terbaru adalah Bahagia -Kerja lebih efektif - Sukses. 



Coach Naqoy bersama para guru di Mts N 1 Pesaweran 

Karakter adalah kekuatan penting bagi guru, seorang guru yang memiliki karakter maka memiliki kebiasaan baik yang terus dijaga dengan konsisten bahkan sudah menjadi DNA guru terbaik. Dalam buku The7Awareness dijelaskan bahwa sebuah karakter yang baik akan terasa mudah dijalankan apabila telah melewati 21 hari. Mereka yang memiliki karakter akan memberikan pengaruh kuat kepada siswa sehingga disebut sebagai Guru Inspirasi. Guru yang inspiratif dapat memengaruhi kehidupan siswa secara mendalam, memberi mereka tidak hanya pengetahuan, tetapi juga kebijaksanaan, motivasi, dan keterampilan yang berguna di luar kelas .




Guru inspiratif memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari pengajar biasa. Beberapa ciri utama dari guru inspiratif adalah:

1.     Penuh Semangat dan Dedikasi: Guru yang inspiratif menunjukkan antusiasme dan komitmen tinggi dalam mengajar. Mereka tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menularkan semangat dan gairah kepada siswa untuk belajar.

2.     Empati dan Kepedulian: Mereka benar-benar peduli dengan kesejahteraan siswa, baik secara akademik maupun emosional. Guru inspiratif mampu mengenali kebutuhan dan potensi siswa dan memberikan dukungan yang tepat.

3.     Kemampuan Komunikasi yang Baik: Mereka bisa menjelaskan konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami. Selain itu, mereka mendengarkan dengan penuh perhatian dan terbuka terhadap pendapat atau perasaan siswa.

4.     Memberikan Teladan: Guru yang inspiratif adalah contoh yang baik dalam sikap dan perilaku. Mereka menunjukkan integritas, disiplin, dan keteladanan yang membuat siswa merasa termotivasi untuk mengikuti jejak mereka.

5.     Mendorong Kreativitas dan Kritis: Mereka tidak hanya mengajarkan fakta, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis, mengeksplorasi ide-ide baru, dan berinovasi. Guru inspiratif sering kali mengajukan pertanyaan yang menggugah pikiran dan mengajak siswa untuk berpikir lebih dalam.

6.     Memberikan Motivasi dan Keyakinan: Mereka mampu memberi motivasi kepada siswa, bahkan ketika menghadapi kesulitan. Guru inspiratif bisa melihat potensi tersembunyi dalam diri setiap siswa dan membantu mereka untuk percaya pada kemampuan diri mereka sendiri.

7.     Berfokus pada Pembentukan Karakter: Selain mengajarkan pengetahuan akademik, guru yang inspiratif juga berfokus pada pembentukan karakter dan sikap yang baik pada siswa, seperti kerja keras, ketekunan, dan rasa tanggung jawab.

8.     Menggunakan Metode Pengajaran yang Menarik: Guru inspiratif tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton. Mereka selalu mencari cara-cara kreatif untuk menyampaikan materi, termasuk dengan menggunakan teknologi, permainan, atau kegiatan yang membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan.


Guru yang hanya fokus pada kurikulum tanpa memberikan inspirasi cenderung mengajar dengan pendekatan yang terbatas pada penyelesaian materi dan pencapaian target akademik. Mereka mungkin mematuhi pedoman yang ada dengan sangat ketat, namun kurang memberikan elemen motivasi, kreativitas, atau perhatian terhadap pengembangan karakter siswa. Berikut adalah beberapa ciri guru yang lebih berorientasi pada kurikulum tanpa menyertakan unsur inspirasi:

1.     Fokus pada Penyelesaian Materi: Guru tipe ini biasanya sangat terobsesi dengan pencapaian standar kurikulum dan mungkin terlalu fokus pada menyelesaikan semua topik sesuai jadwal, tanpa memberikan ruang untuk diskusi lebih mendalam atau pengembangan ide-ide kreatif siswa.

2.     Pengajaran yang Monoton: Metode pengajaran yang digunakan mungkin sangat kaku dan bergantung pada ceramah atau penugasan yang terstruktur. Kurangnya variasi dalam cara mengajar membuat suasana kelas terasa membosankan dan tidak menggugah minat siswa.

3.     Kurangnya Keterlibatan Emosional: Guru yang hanya berorientasi pada kurikulum mungkin tidak terlalu memperhatikan kondisi emosional atau perkembangan pribadi siswa. Mereka mungkin tidak mengenali perasaan siswa atau tidak berusaha membangun hubungan yang lebih personal dengan mereka.

4.     Tidak Menginspirasi atau Memotivasi: Ketika guru hanya berfokus pada kurikulum, mereka cenderung mengabaikan peran penting mereka dalam menginspirasi dan memotivasi siswa. Mereka mungkin tidak memberikan dorongan atau dukungan untuk siswa agar mereka bisa mencapai potensi terbaik mereka di luar batas kurikulum yang ada.

5.     Siswa Tidak Diberi Ruang untuk Bereksplorasi: Guru yang hanya mengikuti kurikulum cenderung menganggap bahwa tujuan utama mereka adalah untuk mengajarkan pengetahuan yang ada, tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat mereka atau mengembangkan keterampilan kreatif.

6.     Penekanan pada Nilai dan Ujian: Dalam kelas seperti ini, siswa mungkin merasa lebih dihargai berdasarkan nilai dan ujian, bukan berdasarkan usaha, kreativitas, atau sikap positif. Ini dapat menciptakan suasana belajar yang didorong oleh tekanan untuk mencapai hasil yang sempurna, bukan oleh rasa ingin tahu atau keinginan untuk belajar.

7.     Kurangnya Adaptasi terhadap Kebutuhan Siswa: Guru yang terlalu terikat pada kurikulum sering kali kesulitan untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan berbagai gaya belajar siswa. Mereka mungkin kurang fleksibel dalam menangani keragaman kemampuan atau minat siswa.

Kepemimpinan adalah hal penting  bagi guru, karakter adalah kata kuncinya, para guru yang memiliki kepemimpinan berbasis karakter tentu hanya memiliki satu alasan yaitu tidak ada alasan. Ingin mengadakan training bagi guru bersama Coach Naqoy bisa dihub 087878289001 email naqoycenter@gmail.com, www.naqoy.id 

 




Bottom Ad [Post Page]