Di balik langkah-langkah besar seorang pemimpin, selalu ada sosok luar biasa yang berjalan bersamanya—bukan di belakang, tapi sejajar, bahkan sering menjadi cahaya di kala gelap.
Dialah istri tercinta.
Dewi Naqoy
Wanita yang mendampingi sejak titik nol, saat semuanya masih mimpi dan harapan. Ketika belum ada panggung, belum ada sorotan, belum ada buku-buku best seller. Hanya ada tekad, doa, dan cinta yang tak pernah goyah.
Dalam diamnya, ia mendoakan. Dalam lelahnya, ia tetap menguatkan. Dalam tangisnya, ia tetap tersenyum.
Kini, saat mimpi-mimpi itu mulai terwujud, ia tetap di samping. Tak menuntut pujian, tak mengejar sorotan. Tapi dunia tahu, tanpanya, semua ini tak akan ada.
Untukmu, istri tercinta…
Terima kasih telah menjadi rumah di tengah badai,
Menjadi pelita saat langkahku tertatih,
Dan menjadi sahabat abadi, dari titik nol hingga selamanya.