The7Awareness Bab Pertama: Thinking Leadership
Bab pertama dari The7Awareness mengajarkan tentang Thinking Leadership, yaitu bagaimana seorang pemimpin memulai segala sesuatu dari kualitas pikirannya. Pemimpin besar tidak lahir hanya karena posisi atau jabatan, melainkan karena kemampuan mereka mengelola pola pikir yang benar, jernih, dan terarah. Pikiran menjadi fondasi utama yang menentukan apakah seseorang mampu mencapai kesuksesan sekaligus kebahagiaan dalam hidupnya.
Berpikir untuk sukses dan bahagia adalah inti dari bab ini. Sukses tanpa kebahagiaan hanyalah pencapaian semu, sementara kebahagiaan tanpa arah dan tujuan seringkali membuat hidup kehilangan makna. Thinking Leadership mengajarkan bahwa keselarasan antara logika dan hati, antara visi dan aksi, lahir dari pola pikir yang sadar (mindful thinking). Dengan cara ini, pemimpin tidak sekadar menyelesaikan masalah, tetapi mampu mengubah tantangan menjadi peluang pertumbuhan.
Dalam The7Awareness, pikiran diibaratkan sebagai kunci pembuka seluruh kesadaran berikutnya. Pikiran positif, kreatif, dan visioner akan menuntun seorang pemimpin untuk mengambil keputusan yang berlandaskan nilai, bukan sekadar kepentingan sesaat. Sebaliknya, pikiran negatif dan sempit hanya akan menjebak pemimpin dalam konflik, keraguan, dan kegagalan.
Coach Naqoy menekankan bahwa setiap individu memiliki kapasitas untuk melatih pikirannya agar mampu menciptakan realitas yang lebih baik. Melalui latihan berpikir sadar, refleksi, serta membiasakan diri melihat sisi terang dari setiap keadaan, seseorang dapat melahirkan gaya kepemimpinan yang inspiratif, produktif, sekaligus membahagiakan.
Dengan demikian, Bab Pertama The7Awareness bukan hanya berbicara tentang bagaimana menjadi pemimpin yang sukses, tetapi juga bagaimana memastikan kesuksesan tersebut selaras dengan kebahagiaan batin. Inilah fondasi Thinking Leadership: menjadikan pikiran sebagai pusat kendali yang membawa manusia dari sekadar hidup biasa menuju kehidupan yang penuh makna dan keberkahan.
