Post Page Advertisement [Top]

ArtikelHeader

Coorporatative Strategies


Strategi dan taktik kerjasama digunakan untuk memperoleh keunggulan bersaing dalam industri melalui cara berperang dengan perusahaan lainnya. Hal ini tidak hanya pilihan strategi bisnis bagi perusahaan atau unit bisnis untuk bersaing secara berhasil dalam sebuah industri. Strategi kerjasama dapat digunakan untuk memperoleh keunggulan bersaing dalam industri dengan kerjasama dengan perusahaan lainnya

Strategi adalah bagian penting dalam rangka memenangkan pertaruangan dan persaingan bisnis, visi dan misi yang sudah disepakati tidak akan berjalan tanpanya strtagi yang prima menuju pencapaian target. Dalam melakukan strategi memenagkan peperangan bisnis ada 2 pendekatan yang dilakukan yaitu pertama adalah pendekatan "Collusion" kerjasama beberapa organisasi dalam industry yang melakukan pengaturan kesepakatan bersama antar organisasi, dan kesepakatan tersebut digunakan untuk melakukan negosiasi dengan pembeli atau pemberi kerja. Collusion dapat mengarah pada hal-hal yangillegal (criminal). 

COLLUSION, Kolusi 

Kolusi merupakan  kerjasama aktif perusahaan dalam industri untuk menurunkan output dan menaikkan harga agar memperoleh hukum permintaan dan penawaran secara ekonomi normal. Kolusi dapat terjadi secara eksplisit, dimana perusahaan dapat berkerjasama melalui komunikasi dan negosiasi, atau tacit, dimana perusahaan bekerjasama secara tidak langsung melalui sinyal sistem informasi. Kolusi eksplisit ilegal pada umumnya di dunia ini. Contoh, Archer Daniels Midland (ADM), perusahaan produk pertanian di AmerikaSerikat, telah berkonspirasi dengan pesaingnya untuk membatasi volume penjualan dan menaikkan harga bahan makanan. Eksekutif dari Jepang dan Korea Selatan menghindari pertemuan di Hotel pada kota-kota besar di seluruh dunia untuk membentuk “lysine trade association”. 

Kolusi dapat juga menjadi tacit (saling pengertian), dimana tidak ada komunikasi langsung diantara perusahaan-perusahaan. Menurut Barney, saling pengertian kolusi dalam sebagian besar industri berhasil jika (1) ada sedikit para pesaing yang dapat diidentifikasi, (2) biaya-biaya yang serupa diantara perusahaan-perusahaan, (3) kegiatan satu perusahaan cenderung sebagai “pemimpin harga”, (4) kebiasaan-kebiasaan (budaya) industri yang menerima kerjasama, (5) penjualan yang karakteristiknya memiliki frekuensi tinggi dengan jumlah pesanan yang sedikit, (6) cara perjanjian persediaan yang cukup besar dan timbunan pesanan pada saat permintaan yang berfluktuasi, dan (7) rintangan masuk yang tinggi untuk menghambat pesaing-pesaing baru.

Strategi Aliansi

Sebuah aliansi strategi merupakan partnership dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis untuk mencapai tujuan-tujuan strategi yang signifikan yang saling menguntungkan. Aliansi dua perusahaan atau unit bisnis sudah sering terjadi dalam kehidupan bisnis modern. Ada aliansi jangka pendek yang berakhir cukup panjang bagi suatu partner untuk membuat sesuatu di pasar. Sementara yang lainnya berlangsung lama dan bahkan menjadi penuh antar dua perusahaan.

Perusahaan atau unit bisnis membuat aliansi strategis karena beberapa alasan :

1. Untuk memperoleh teknologi atau kapabilitas pabrikasi.

2. Memperoleh akses ke pasar yang khusus.

3. Menurunkan resiko keuangan.

4. Menurunkan resiko politik.

5. Mencapai atau memperoleh keunggulan bersaing

Strategi Aliansi

Sebuah aliansi strategi merupakan partnership dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis untuk mencapai tujuan-tujuan strategi yang signifikan yang saling menguntungkan. Aliansi dua perusahaan atau unit bisnis sudah sering terjadi dalam kehidupan bisnis modern. Ada aliansi jangka pendek yang berakhir cukup panjang bagi suatu partner untuk membuat sesuatu di pasar. Sementara yang lainnya berlangsung lama dan bahkan menjadi penuh antar dua perusahaan.

Perusahaan atau unit bisnis membuat aliansi strategis karena beberapa alasan :

1. Untuk memperoleh teknologi atau kapabilitas pabrikasi.

2. Memperoleh akses ke pasar yang khusus.

3. Menurunkan resiko keuangan.

4. Menurunkan resiko politik.

5. Mencapai atau memperoleh keunggulan bersaing


Kerjasama Konsorsium (Mutual Service Consortia). 

Kerjasama konsorsium merupakan partenership dengan jenis perusahaan yang sama dalam industri yang sama di mana sumberdayanya digunakan untuk memperoleh keuntungan yang terlalu mahal untuk dikembangkan sendiri, misalnya mengakses teknologi maju. Contoh, IBM di Amerika Serikat, Toshiba di Jepang, Siemen di Jerman membentuk konsorsium untuk mengembangkan generasi baru chip komputer. Sebagai bagian dari aliansi ini, IBM menawarkan kepada Toshiba keahliannya dalam mekanikal kimia untuk membantu mengembangkan proses pabrikasi baru dengan menggunakan ultra violet Lithografi untuk membuat sirkuit dalam silikon chip. IBM kemudian mentransfer teknologi baru untuk fasilitas di Amerika Serikat.

Joint Venture. 

Sebuah joint venture merupakan aktivitas kerjasama bisnis yang dibentuk oleh dua atau lebih organisasi yang terpisah untuk tujuan strategis yang menciptakan entitas bisnis yang independen dan mengalokasikan kepemilikan, tanggung jawab operasional, dan resiko keuangan serta imbalan untuk setiap anggota, sementara mempunyai otonomi masing-masing. Dengan persetujuan lisensi, joint venture berada di tengah-tengah garis dan bentuk untuk memperoleh kesempatan yang membutuhkan kapabilitas daru dua perusahaan atau unit bisnis seperti teknologi di satu pihak dan saluran distribusi di pihak lainnya.Joint venture merupakan bentuk paling populer dari aliansi strategis. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak menginginkan keterlibatan secara permanen. Joint venture memberikan kombinasi secara temporer (sementara) kekuatan partner untuk menghasilkan nilai bagi keduanya.

Persetujuan Lisensi (Licensing Arrangement).

 Sebuah persetujuan lisensi merupakan persetujuan di mana perusahaan lisensi memberikan hak kepada perusahaan lain di negara atau pasar lain untuk memproduksi atau menjual produk. Penerima lisensi membayar kompensasi kepada perusahaan pemberi lisensi sehubungan dengan keahlian secara teknikal. Lisensi merupakan strategi yang khusus jika trade mark atau merek dagang sudah terkenal, namun MNC tidak mempunyai cukup dana yang cukup untuk membiayai dalam memasuki secara langsung di suatu negara. Contoh, Anheuser-Busch menggunakan strategi ini untuk memproduksi dan memasarkan bir Budweiser di Inggeris, Jepang, Israel, Australia, Kore dan Filipina. Strategi ini menjadi penting jika masuk ke suatu negara yang sulit bahkan tidak mungkin. Hal ini terjadi sebaliknya, penerima lisensi bias mengembangkan kompetensi menjadi pesaing bagi perusahaan pemberi lisensi. Karenanya, sebuah perusahaan seharusnya tidak memberi lisensi kemampuan intinya (distinctive competence), tetap unggul untuk jangka pendek.

Partnership Rantai - Nilai (Value-Chain Partnership). 

Partnership rantai nilai merupakan aliansi yang kuat dan tertutup di mana sebuah perusahaan atau unit-unit membentuk persetujuan jangka panjang dengan suplier atau distributor utama dengan saling menguntungkan. Partnership rantai nilai menjadi terkenal karena perusahaan atau unit bisnis melakukan kegiatan-kegiatan di luar yang sebelumnya dilakukan di dalam perusahaan. Misalnya, Du Pont melakukan kontrak projek engineering dan rancangannya dengan perusahaan Morrison Knudsen, AT&T, kontrak kerjasamanya dengan melakukan proses kartu kreditnya pada pelayanan sistem secara total pada perusahaan Northern Telecom

-------------------------------------

Trainingh & Consulting Coorporate 

NAQOY CENTER (087878289001), Email naqoycenter@gmail.com



Bottom Ad [Post Page]